Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 16 Desember 2011

Tumbuhkan Rasa Empati Dalam Diri


Empati... Banyak orang yang tidak mengerti lagi apa arti kata ini. Atau lebih tepatnya, banyak orang yang sudah tidak memiliki rasa empati dalam dirinya. Apa faktor yang mempengaruhi? Mungkin karena rasa individualisme tinggi yang dimiliki orang-orang pada zaman ini. Mereka tidak lagi memikirkan bagaimana nasib orang lain. Hanya ada diri mereka sendiri didalam pikirannya. Mereka tidak berpikir bagaimana caranya memberi untuk orang lain, mereka hanya ingin menerima semua hal yang berguna untuk dirinya sendiri. Mindset inilah yang perlu dirubah, karena banyak orang-orang yang kurang beruntung diluar sana membutuhkan pertolongan dari kita.

Menumbuhkan rasa empati itu tidaklah susah. Untuk sejenak, tinggalkanlah zona nyaman kita selama ini dan rasakan apa yang orang-orang kurang beruntung diluar sana rasakan. Kita bisa pergi ke jalanan untuk melihat betapa kerasnya kehidupan para pengamen dan pengasong, pergi ke panti asuhan, atau pondok sosial yang menampung para gepeng, tuna susila, dan mereka yang sedikit terganggu jiwanya.

Ambil contoh kita pergi ke sebuah pondok sosial yang menampung orang-orang yang terkena razia Satpol PP. Kebanyakan dari mereka adalah wanita-wanita yang ditinggalkan oleh suaminya dan masih memiliki anak yang harus ditanggung biaya hidupnya. Karena tidak memiliki keterampilan yang cukup, akhirnya mereka menjadi gelandangan dan mengemis di pinggir-pinggir jalan. Sebenarnya apa yang mereka lakukan tidak sepenuhnya salah, karena mereka hanya ingin mendapatkan uang tidak dari hasil yang haram. Keadaan juga lah yang membuat mereka melakukan hal itu. Coba bandingkan dengan diri kita yang masih seenaknya minta uang kepada orang tua tanpa harus kerja keras untuk mendapatkannya. Dan tidak jarang uang tersebut kita pakai untuk bersenang-senang dan menjadi tidak bermanfaat. Alangkah indahnya jika kita bisa berbagi dengan mereka yang membutuhkan, menyisihkan sebagian uang yang kita dapatkan dari orang tua untuk membantu kesulitan finansial yang dirasakan banyak orang yang ada di pinggir-pinggir jalan yang sering kita lalui. Kita pasti juga akan merasakan kebahagiaan saat mereka yang kita beri menunjukkan senyum tulusnya pada kita.

Selain itu banyak diantara mereka yang terganggu jiwanya. Banyak alasan yang menyebabkan hal itu terjadi. Ditinggalkan orang yang dicintai dan ditolak berkali-kali oleh beberapa pria pun merupakan salah satu penyebab kegangguan jiwa yang dialami seorang ibu di sebuah ponsos. Melihat keadaan ibu tersebut, tentunya kita harus bisa bersyukur dengan keadaan kita saat ini. Meski melewati hari demi hari tidak tanpa kesulitan yang menghadang, setidaknya Tuhan masih memberikan kita kekuatan untuk selalu menghadapi masalah yang ada. Tidak sepatutnya kita selalu mengeluh jika ada kesulitan-kesulitan yang menghadang, karena Tuhan tidak akan memberikan kesulitan diluar batas kemampuan umatnya. 
Dengan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang kurang beruntung dibandingkan kita, pastinya kita juga bisa lebih bersyukur pada keadaan. Karena kita masih diberikan nikmat oleh Tuhan. Rezeki yang diberikan-Nya pun masih mencukupi kebutuhan kita sehari-hari. Dan melihat keadaan mereka yang terlihat bahagia meskipun banyak masalah, seharusnya kita juga sadar. Tidak pantas kita terus-terusan mengeluh dan bersedih. Karena orang-orang yang memiliki kesulitan hidup lebih dari kita pun masih bisa menyunggingkan senyum terindahnya di setiap keadaan. Dan tak ada salahnya jika kita berbagi kebahagiaan dengan mereka yang kurang beruntung. Mungkin bagi kita, yang kita berikan pada mereka adalah sesuatu yang kecil, namun bagi mereka itu adalah hal yang sangat berarti dan menimbulkan rasa senang luar biasa di diri mereka. Indahnya dunia ini bila kita bisa saling membantu satu sama lain. Tidak ada lagi kesenjangan sosial antara si miskin dan si kaya...

0 komentar:

Posting Komentar

 
 

Designed By Blogs Gone Wild!