Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 16 Desember 2011

Lampu Merah pun Bisa Bikin Kesel

Lampu merah atau traffic light, tampaknya adalah suatu hal yang umumnya dibenci oleh para pengendara di jalan raya. Mungkin karena sebagian besar pengendara merupakan orang-orang dengan tipe ingin cepat sampai tujuan, tanpa harus ada hambatan bernama lampu merah. Namun pernahkah anda berpikir bahwa lampu merah adalah satu-satunya alat yang sangat berguna untuk mengatur laju lalu lintas? Tanpa lampu merah tentu lalu lintas akan semrawut dan tidak terkontrol.
Beberapa hari ini saya mengamati bahwa beberapa lampu merah di jalan sepanjang perjalanan rumah saya-ITS maupun ITS-rumah saya sudah tidak memiliki penunjuk waktu lagi. Ya, kotak hitam berisi penanda waktu berapa detik lagi kira-kira lampu merah atau kuning atau hijau berakhir. Sebenarnya menurut saya, penunjuk waktu itu sangat bermanfaat. Karena kebiasaan saya untuk mengirim SMS di jalan tergantung pada penunjuk waktu tersebut. Jika pada saat lampu merah penunjuk waktu itu menunjukkan angka 20-30 detik, saya bisa santai saja untuk mengirim SMS tanpa harus khawatir di klaksonin orang karena tidak segera jalan.

Mungkin ada suatu maksud tertentu dari pihak kepolisian untuk mencabut penunjuk waktu tersebut. Karena memang sesuatu pasti memiliki nilai positif sekaligus negatif. Positifnya dari penunjuk waktu tersebut salah satunya seperti yang sudah saya contohkan diatas, berguna bagi mereka yang suka SMS atau telpon ditengah jalan. Selain itu penunjuk waktu juga berguna untuk mengatur kecepatan kendaraan. Jika dari jauh kita melihat lampu hijau menyala, otomatis kita akan menaikkan kecepatan kendaraan kita. Namun saat sudah sampai didepan traffic light dan ternyata lampu kuning lalu merah sudah menyala, otomatis kita akan mengerem mendadak dan itu tentunya sangat membahayakan.
Namun di sisi lain, menurut saya penunjuk waktu tersebut juga memberikan dampak negatif. Dampak negatifnya itu lebih ke psikis menurut saya. Di saat kita sedang terburu-buru semisal ada quiz atau presentasi, segera ingin sampai ke tujuan dan mendapati bahwa kita terkena lampu merah selama 120 detik, siapa yang tidak stres? Selain itu tahukah kalian bahwa tidak jarang penunjuk waktu itu adalah pembohong. Siapa yang tidak kesal saat melihat kenyataan kita terkena lampu merah selama 99 detik, namun detik itu tidak berjalan sebagaimana mestinya, baru beberapa detik kemudian angka 99 yang tertera bergerak mundur.

2 komentar:

Emilia Yulisita mengatakan...

Tapi kalo orangnya buta warna, kayaknya bakalan terobos aja tu, hehee :D

Unknown mengatakan...

tapi emang kebangeten koq kalo antri di lampu merah... hahahha

Posting Komentar

 
 

Designed By Blogs Gone Wild!